MAKALAH PENYIAPAN BAHAN TANAM PRBT


LAPORAN PRAKTIKUM
PROBLEMATIKA REKAYASA BUDIDAYA TANAMAN
SUB PENYEDIAAN BAHAN TANAM
Perbanyakan Bahan Tanam Secara Vegetatif Buatan melalui Cangkok,Okulasi dan Stek Batang













Disusun oleh :


Nama          : Muhammad Aksan
NIM            : 20090210023
Prodi                     : Agroeteknologi



FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2010/2011
I.       TUJUAN
Mendapatkan benih atau bibit dengan cara perbanyakan secara vegetatif buatan yang diharapkan memiliki kualitas yang sama dengan induknya disertai hasil yang lebih berkualitas (cepat berbuah dan memiliki siaf unggul lainnya).
II.    TINJAUAN PUSTAKA

Perbanyakan tanaman memiliki beberapa jenis cara, diantaranya adalah perbanyakan segara genetatif maupun vegetatif.  Perbanyakan secara generatif dengan penyerbukan benang sari, biji, sedangkan perbanyakan secara vegetatif yaitu ada yang secara alami dan buatan. Vegetatif buatan, dengan bantuan manusia yaitu;
a.       Mencangkok, yaitu dengan mengupas kulit sampai ke bagian kayunya. Bagian yang licin dari kayu yaitu kambium harus dibuang, selanjutnya ditutup dengan tanah basah yang subur kemudian dibungkus. Contoh: jeruk, mangga, jambu, rambutan dan tumbuhan berkambium lainnya.
b.      Menempel atau okulasi, yaitu dengan menempelkan mata tunas dari suatu tanaman ke mata tunas tanaman lainnya yang sejenis.
c.       Menyambung (mengenten/kopulasi) yaitu menggabungkan bagian tanaman satu ke bagian tanaman lain untuk mendapatkan tanaman baru yang memiliki sifat lebih baik.
d.       Stek, yaitu memotong batang atau daun untuk ditanam di tempat lain. Ada stek batang dan stek daun. Contoh stek batang: singkong, ketela rambat, sirih, lada dan lain-lain. Contoh stek daun: cocor bebek
e.        Merunduk, yaitu dengan merundukkan batang atau cabang yang dibengkokkan ke bawah serta ditimbuni tanah untuk menimbulkan akar-akar baru. Contoh: apel, alamanda.
Ø  Keuntungan memperbanyak secara vegetatif:
-           Diperoleh sifat keturunan baru sama dengan induknya
-           Lebih cepat memperoleh hasil (berbuah)

Ø  Kerugian memperbanyak secara vegetatif:
-          Tanamannya tidak sekokoh bila ditanam dari biji generatif
-          Jumlah turunan baru yang diperoleh dalam waktu tertentu terbatas
-          Tanaman induk akan menderita bila terlalu banyak bagian tanaman yang distek atau dicangkok.
Macam Perbanyakan
Kelemahan
Kelebihan
Mencangkok
-     Cepat berbuah
-     Memilik sifat sama dengan induknya
-     Pohon tidak tinggi
-    Mudah roboh
-    Mudah terserang hama
Okulasi
-      Ada beberapa warna di satu pohon
-      Menjadi tanaman yang baru sifatnya.
-Mudah gagal jika salah dalam prosedur
-perlu tenaga ahli
Stek
-     Praktis
-     Cepat, murah,mudah
-     mempunyai sifat yang persis sama dengan induknya, terutama dalam hal bentuk buah, ukuran, warna rasanya.
-     Tanaman asal setek ini bisa ditanam pada tempat yang permukaan air tanahnya dangkal,karena tanaman asal setek tidak mempunyai akar tunggang.

-    Perakaran dangkal dan tidak ada akar tunggang, saat terjadi angin kencang tanaman menjadi mudah roboh.
-     Apabila musim kemarau panjang, tanaman menjadi tidak tahan kekeringan.
Ø  Kriteria tanaman yang akan dijadikan batang bawah:
-          Mampu beradaptasi atau tumbuh kompak dengan batang atasnya, sehingga batang bawah ini mampu menyatu dan menopang pertumbuhan batang atasnya
-           Tanaman dalam kondisi sehat.
-          Sistem perakarannya baik dan dalam serta tahan terhadap keadaan tanah yang kurang menguntungkan, termasuk hama dan penyakit yang ada dalam tanah.
-          Tidak mengurangi kualitas dan kuantitas buah pada tanaman yang disambungkan/diokulasi.
Ø  Kriteria tanaman yang akan dijadikan sebagai batang atas:
-          Mampu beradaptasi atau tumbuh kompak dengan batang bawahnya, sehingga batang atas ini mampu menyatu dan dapat berproduksi dengan optimal.
-          Cabang dari pohon yang sehat, pertumbuhannya normal dan bebas dari serangan hama dan penyakit
-          Cabang berasal dari pohon induk yang sifatnya benar-benar yang seperti kita kehendaki, misalnya berbuah lebat dan berkualitas tinggi.

III. ALAT DAN BAHAN
Ø  Alat-alat yang diperlukan:
Pisau yg kuat dan tajam, Serabut kelapa atau plastik kresek, Tali atau karet ban dalam bekas, gunting stek.
Ø  Bahan-bahan yang diperlukan:
Tanah yang subur, batang mangga, tunas tanaman, batang pohon srikaya, air.

IV. CARA KERJA
Cara Mencangkok
1.      Pastikan bahwa induk tanaman adalah dari varietas unggul, agar hasilnya nanti adalah bibit unggul juga. Pilih cabang atau ranting yang tidak terlalu tua ataupun terlalu muda.
2.      Tentukan cabang yg lurus dan cukup besar agar nanti pohon cukup kuat untuk mandiri. Kira-kira berdiameter 3 cm.
3.      Selanjutnya, Kuliti hingga bersih cabang atau ranting tersebut sepanjang 5-10 cm. Kerat pangkal cabang menggunakan pisau. Kerat sekali lagi dari keratan pertama berjarak sekitar satu kepalan tangan atau 5 cm.
4.      Buang kulit antara keratan tadi.
5.      Setelah kulit kayu bersih, kerok lendir/getah sampai bersih dan kayu tidak licin lagi.
6.      Ambil serabut kelapa atau plastik secukupnya ikat bagian bawah dulu.
7.      Bentuk sedemikian rupa sehingga membentuk penampung, isi dengan campuran tanah yg sudah dipersiapkan. Isian harus cukup padat dengan cara ditekan-tekan.
8.      Ikat bagian atas serabut atau plastik dan pastikan campuran tanah tertutup rapat.
9.      Buat lubang-lubang utk pembuangan air berjarak 1 cm antar lubangnya (jika medianya adalah plastik).
10.  Siram air sampai air menetes dari cangkokan.
11.  Tunggulah sekitar 4-6 minggu sebelum cangkokan siap dipisahkan dari induknya. Ingat selalu utk menyirami cangkokan setiap pagi dan sore hari. Utk memastikan bahwa tanaman yg dicangkok sudah jadi, check apakah sudah keluar akar yg cukup banyak, biasanya sampai menembuas plastik atau serabut pembungkus. Jika kondisi ini sudah memenuhi syarat, potong tanaman dari induknya. Sebaiknya memotong menggunakan gergaji agar tanaman tidak rusak
Cara mengokulasi:
  1. Memilih bibit dari biji yang sudah berumur 6-8 bulan sebagai batang bawah.
  2. “Jendela” okulasi dibuat pada ketinggian 10 cm dari permukaan tanah dengan ukuran jendela 1 cm x 5 cm
  3. Mata entres yang akan digunakan sebagai batang atas dipilih dari tunas cabang yang sehat.
  4. Ukuran mata entres yang telah diambil dari cabang entres dibuat lebih kecil dari ukuran “jendela” okulasi.
  5. Kemudian mata entres ditempelkan atau dimasukkan didalam jendela, diikat rapat dengan menggunakan tali rafia atau plastik.
  6. Periksalah okulasi 2-3 minggu kemudian.Okulasi berhasil tumbuh bila warna tunas tetap hijau. Bila berwarna cokelat berarti okulasi gagal.
Cara menyetek:
1.      Stek ini diambil dari batang atau cabang pohon induk yang akan kita perbanyak dan pilih batanag yang tidak terlalu tua dan juga tidak terlalu muda
2.      Gunting stek yang digunakan harus tajam agar bekas potongan rapi. Bila kurang tajam
batang bisa rusak atau memar.
3.      Pada saat mengambil stek batang, pohon induk harus dalam keadaan sehat dan tidak sedang bertunas.
4.      Yang dijadikan stek biasanya adalah bagian pangkal dari cabang. Pemotongan cabang diatur kira-kira 0.5 cm di bawah mata tunas yang paling bawah dan untuk ujung bagian atas sejauh 1 cm dari mata tunas yang paling atas.
5.       Kondisi daun pada cabang yang hendak diambil sebaiknya berwarna hijau tua. Dengan demikian seluruh daun dapat melakukan fotosintesis yang akan menghasilkan zat makanan dan karbohidrat. Nantinya zat ini akan disimpan dalam organ penyimpanan antara lain di batang. Karbohidrat pada batang ini penting sebagai sumber energi yang dibutuhkan pada waktu pembentukan akar baru.
6.      Ukuran besar cabang yang diambil cukup sebesar kelingking. Diameter sekitar 1 cm dengan panjang antara 10-15 cm. Cabang tersebut memiliki 3-4 mata tunas.
7.       Kondisi batang pada saat pengambilan berada dalam keadaan setengah tua dengan warna kulit batang biasanya coklat muda

V.    HASIL DAN PEMBAHASAN
1.      Hasil Percobaan
Data hasil  praktikum:
Percobaan
Keberhasilan
Keterangan
1.      Mencangkok
Pohon jeruk
Gagal
Tidak tumbuh akar
2.      Okulasi
Tunas mangga
Gagal
Daun pada mata tunas layu, berwarna kecokelatan
3.      Stek batang
Gagal
Tidak tumbuh tunas

2.      Pembahasan
Pada perbanyakn tanaman secara cangkok akar dapat  tumbuh cangkok karena aliran zat makanan berupa unsur hara karbohidrat dan auksin yakni hormon tumbuh yang mendorong keluarnya akar mengalir ke bawah melalui kulit kayu (phloem) dan tertahan di bagian keratan sebelah atas, sehingga pada keratan bagian atas penimbunan karbohidrat dan hormon jadi meningkat dan berbentuk kalus yang berubah menjadi akar tanaman. Namun pada hasil praktikum pencangkokan akar tidak tumbuh akar, kegagalan ini kemungkinan besar disebabkan karena kurang bersihnya pengeratan kambium pada batang induk, selain itu hal sangat mempengaruhi keberhasilan ini adalah jarang dilakukannya penyiraman pada cangkokannya sehingga tanah didalamnya kering dan menyebabkan terhambatnya rangsangan akar tumbuh (keluar).
Pada Percobaan perbanyakan dengan cara okulasi pun juga mengalami kegagalan, yaitu daun pada tunas layu dan berwarna coklat. Kegagalan ini bisa disebabkan oleh berbagai sebab, yaitu diantaranya karena pelaksanaan okulasi disiang hari, kurang telitinya dalam memilih cabang, media yang terlalu kering karena jarangnya dilakukan penyiraman dan tanaman langsung terkena sinar matahari yang kemudian berakibat pada kelayuan dan pada bagian okulasi daun berubah warna menjadi coklat, serta alat yang digunakan untuk okulasi kurang bersih. Seharusnya, perbanyakan secara okulasi ini disarankan penyiramannya cukup (media cukup basah). Tetapi hal tersebut bisa diatasi dengan menempel di tempat yang teduh, terhindar dari sinar matahari langsung. Kebersihan alat okulasi, silet yang akan digunakan langsung kita belah dua saat masih dalam bungkusan kertas, sehingga silet/cutter/pisau kerat  kita tetap dalam kondisi bersih dan tidak berkarat. Cabang untuk okulasi ini sebaiknya tidak berdaun (daunnya sudah rontok). Entres yang baik adalah yang cabangnya dalam keadaan tidak terlalu tua dan juga tidak terlalu muda (setengah berkayu).Warna kulitnya coklat muda kehijauan atau abu-abu muda. Entres yanng diambil dari cabang yang terlalu tua pertumbuhannya lambat dan persentase keberhasilannya rendah. Besar diameter cabang untuk entres ini harus sebanding dengan besarnya batang bawahnya.
Cara perbanyakan dengan metode stek juga mengalami kegagalan, hal ini kemungkinan disebabkan karena batang stek yang masih muda, temperatur yang terlalu tinggi, kurangnya ketersediaan air bagi batang yang telah distek. Pada dasarnya cara perbanyakam stek akan kurang menguntungkan jika bertemu dengan kondisi tanaman yang sukar berakar, akar yang baru terbentuk tidak tahan stress lingkungan dan adanya sifat plagiotrop. Plagiotrop ialah rantingranting yang tumbuh dari batang orthotrop, yang jumlahnya banyak sekali. Ranting-ranting ini pendek, agak kecil dan tak melekat pada tajar sebab masingmasing, bukunya tak berakar lekat. Pada setiap buku tumbuh sehelai daun yang berhadaphadapan, dan disinilah akan tumbuh malai bunga. Cabang plagiotrop ini tumbuhnya selalu ke samping (lateral), dan pada cabang plagiotrop ini masih bisa tumbuh ranting-ranting lagi. Inilah bagian-bagian yang selalu mengeluarkan malai bunga ataubuah,maka ia juga disebut cabang-cabang buah. ( tanaman yang masih bertahan. Kondisi batang pada saat pengambilan berada dalam keadaan muda dengan warna batang setengah hijau atau setengah tua dengan warna kulit batang biasanya coklat muda. Pada saat ini kandungan karbohidrat dan auxin (hormon) pada batang cukup memadai untuk menunjang terjadinya perakaran setek. Pada batang yang masih muda, kandungan karbohidrat rendah tetapi hormonnya cukup tinggi. Pada kasus ini hasil setekan tumbuh tunas terlebih dahulu. Padahal seharusnya setek yang baik harus tumbuh akar dulu. Oleh karena itu, pada setek yang batangnya muda memang akan sering terjadi kegagalan. Selain itu kegagalan dalam stek dapat terjadi karena gunting stek tidak tajam sehingga batang yang akan distek memar, Hal ini mengundang bibit penyakit masuk ke bagian yang memar, sehingga bisa membusukkan pangkal setek serta kondisi lingkungan dan status fisiologi yang penting bagi tanaman sumber, diantaranya adalah:
a.       Status air. Stek lebih baik diambil pada pagi hari dimana bahan stek dalam kondisi turgid.
b.       Temperatur. Tanaman stek lebih baik ditumbuhkan pada suhu 12°C hingga 27°C.
c.       Cahaya. Durasi dan intensitas cahaya yang dibutuhkan tamnaman sumber tergantung pada jenis tanaman, sehingga tanaman sumber seharusnya ditumbuhkan pada kondisi cahaya yang tepat.


VII . KESIMPULAN
Untuk mendapatkan bibit yang berkualitas yang sifatnya sama dengan induknya serta dapat memberi hasil secara cepat maka dapat dilakukan dengan cara perbanyakan secara vegetatif buatan. Namun perlu diperhatikan kondisi batang yang akan diperbanyak, perlakuan saat perbanyakan  serta perlu memperhatikan  kondisi lingkungan tumbuh sekitar
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "MAKALAH PENYIAPAN BAHAN TANAM PRBT"