Makalah Permasalahan Di Lahan Kering Pasir Pantai dan Solusi Pemanfaatannya


TUGAS MAKALAH  KELOMPOK
Problematika Rekayasa Budidaya Tanaman
Pemecahan Problematika Rekayasa Lahan  Budidaya Tanaman Cabe Keriting di Lahan Pasir Pantai


DI SUSUN OLEH :



                          Muhammad Aksan
                             20090210023

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

FAKULTAS PERTANIAN
TAHUN AKADEMIK 2010/2011




KATA PENGANTAR

                   Assalamu Alaikum Wr.Wb.

Syukur alhamdulillah atas Rahmat dan Inayah Allah swt. yang telah dicurahkan kepada kami sehngga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya meskipun masih banyak kekurangan yanng tentunya merupakan kekurangan kami juga sebagai manusia biasa.
Terima kasih pula kami haturkan kepada semua pihak-pihak yang telah ikut andil dalam membantu penyusunan makalah ini. Harapan kami selanjutnya semoga dengan terselesaikannya makalah ini bisa menjadi bahan bacaan ataupun literatur yang dapat menambah wawasan cakrawala keilmuan kita.
Saran dan kritik yang sifatnya konstruktif juga senantiasa kami tunggu demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Amin !

Wassalamu AlaikumWr.Wb


                                                                        Bantul, 14 Agustus 2010



                                                                                  







BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Lahan pasir pantai merupakan salah satu potensi penting dalam pengembangan tanaman hortikultura, dan diharapkan dapat digunakan sebagai pengganti penyusutan lahan akibat alih fungsi menjadi non-pertanian. Di Indonesia terdapat ± 1.060.000 hektar lahan berpasir. Kendala umum lahan ini untuk pertanian adalah : tekstur kasar, daya simpan air/zat hara rendah, kemampuan menukar kation yang rendah, daya meluluskan air dan udara tinggi, kandungan bahan organik rendah, kecepatan angin sangat tinggi, suhu tanah dan udara pada siang hari sangat tinggi, angin mengandung partikel garam, dan mudah tererosi oleh angin.
Tanaman bawang merah, selada/cabe keriting, dan caisim merupakan komoditas unggulan lahan pasir pantai dengan produktivitas yang rentan terhadap perubahan cuaca, bahkan pada kondisi ekstrim dapat gagal panen.
Khusus tanaman cabe keriting dalam pembudidayaannya di lahan pasir pantai tentunya memerlukan rekayasa yang cukup kompleks mengingat kondisi lahan yang termasuk marginal sulit untuk ditanami.hal inilah yang melatarbelakngi sehingga makalah ini dibuat guna mencari solusi permaslahan yang diinginkan


B.     Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui solusi terbaik dalam rekayasa lahan pasir pantai untuk tanaman cabe keriting.’




BAB II PEMBAHASAN

A.   Deskripsi Lahan Pasir Pantai

Pemanfaatan lahan pasir pantai oleh para petani sesungguhnyasudah dilakukan sejak lama, akan tetapi pengelolaan yang intensif baru dimulai pada tahun 1996 dengan ditetapkannya lahan pasir pantai sebagai kawasan pembangunan terpadu. Hal tersebut dapat dipahami mengingat bahwa lahan pasir pantai selain memiliki kelebihan akan luasan, topografi, iklim dan ketersediaan sumber daya manusianya, juga terdapat kekurangannya yaitu tekstur tanah pasir, porous, miskin haradan bahan organik serta suhu permukaan tanah tinggi karena kondisinya terbuka di samping adanya tiupan angin kencang yang membawa partikel-partikel garam yang dimungkinkan tidak baik bagi pertumbuhantanaman maupun ternak.
Penyediaan air irigasi di lahan pasir pantai dapat dikatakan sangat khas, karena selain mengandalkan pada air hujan, pengairan untuk kepentingan pertanian juga berasal dari air tanah dan air permukaan yang ditampung pada kolam penampungan air (embung) dan dengan bantuan pompa air didistribusikan pada reservoir dan sumur–sumur renteng.Dari masing-masing sumur renteng para petani dengan menggunakan ember/gembor mengambil air untuk menyirami tanaman dan keperluan lainnya.

B.   Syarat Tumbuh Ideal Tanaman Cabe Keriting

Pada umumnya cabe dapat ditanam pada dataran rendah sampai ketinggian 2000 meter dpl. Cabe dapat beradaptasi dengan baik pada temperatur 24 – 27 derajat Celsius dengan kelembaban yang tidak terlalu tinggi.

Tanaman cabe dapat ditanam pada tanah sawah maupun tegalan yang gembur, subur, tidak terlalu liat dan cukup air. Permukaan tanah yang paling ideal adalah datar dengan sudut kemiringan lahan 0 sampai 10 derajat serta membutuhkan sinar matahari penuh dan tidak ternaungi. pH tanah yang optimal antara 5,5 sampai 7.
Tanaman cabe menghendaki pengairan yang cukup. Tetapi apabila jumlahnya berlebihan dapat menyebabkan kelembaban yang tinggi dan merangsang tumbuhnya penyakit jamur dan bakteri. Jika kekurangan air tanaman cabe dapat kurus, kerdil, layu dan mati. Pengairan dapat menggunakan irigasi, air tanah dan air hujan.

C.   Kondisi Real di Lapangan dan Permasalahan

Lahan pasir pantai merupakan lahan marginal dengan ciri-ciri antara lain:tekstur pasiran,struktur lepas-lepas,kandungan hara rendah,suhu tanah di sinag hariu sangat tinggi dan sangat dingin pada malam hari,kecepatan angin dan dan laju evaporasi sangat tinggi, kondisi terbuka, porousitsa tinggi. Tekstur pasiran yang cenderung kering, apalagi kandungan hara rendah, mudah meloloskan air dan agregat rendah tentunya kurang mendukung untuk budidaya tanaman cabe (keriting). Hal yang sangat penting  juga bahwa kecepatan angin yang tinggi berpotensi membawa partikel-partikel garam ke lahan yang kurang bagus bagi pertananaman cabe keriting terkait optimalisasi  faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal yang dimaksud adalah partikel garam yamg mengkristal mempengaruhi proses fotosintesis,transpirasi dan respirasi sebagai sistem internal. Kondisi real di lapangan seluas 3000 m2 termasuk lahan yang luas, keadaan kesuburan rendah yang tentunya kurang unsur hara, sifat pasir tidak gembur dan humus kurang. Bahan organik susah menyatu karena agregat kurang. Hal ini diakibatkan oleh sifat lahan pasir yang mudah meloloskan esensil unsur hara.
Kondisi lain juga dilapangan adalah muka tanah yang kedalamannya hanya 3-4 m yang tidak memungkinkan irigasi teknis. sehingga perlu rekayasa sedemikina rupa guna penghematan air dan pencegahan evaporasi berlebihan.

D.   Teknis Rekayasa Lahan dan Pemecahan Masalah

Teknis yang dilakukan yakni tanah pasir dicampur dengan pupuk kandang dan dimanipulasi dengan mencampur tanah lempung yang didatangkan dari luar. Hal ini guna mempermudah dalam membentuk gundukan dan menambah agregat tanah pasir serta menambah kesuburan. Kemudian permukaan gundukan dilapisi dengan serbuk gergaji sebagai prenutup(mulsa) yang juga bersifat progres terhadap tanah. Dengan adanya penutup serbuk gergaji pada gundukan dapt menekan kecepatan evaporasi. Setelah dibentuk gundukan dilakukan penyirman supaya lembab dan mudah ditanami .Setelah itu ditutup dengan plastic polyethilen yang dilubangi secara acak, khusus lubang tanaman cabe dibuat lebih besar
Teknis rekayasa lahan seluas 3000 m2 yakni dibagi menjadi 8 gundukan dengan ukuran luas setiap gundukan 24 m x 14 m dan jarak tiap pertanaman adalah 30 cm x40 cm sehingga dalam satu gundukan terdapat 46 x 60=2760 tanaman cabe keriting. Jumlah gundukan 8 sehingga potensi cabe yang dapat ditanam adalah :8 x 2760 =22.080 tanaman.
Teknis penyiraman dengan teknis springkler yang dihubungkan dengan muka air tanah dan penampungan air dengan harapan lebih hemat dan efektif. Penyiraman dilakukan 2 kali dalam sehari yakni pada pagi hari dengan intensitas penyiraman dipagi hari lebih besar dibnading sore hari. Hal ini terkait dengan kondisi lahan pasir pantai yang cenderung kering dang tingkat evaporasi yang cukup tinggi pada siang harinya tentunya efektif dalam mengatasi kehilangan air.



BAB III PENUTUP

A.   Kesimpulan
Sebagai kesimpulan pemecahan problematika dari rekayasa lahan pasir pantai untuk budidaya tanaman cabe keriting yakni lahan pasir pantai dikombinasikan dengan tanah lempung,pupuk organik,menutup permukaan dengan serbuk gergaji, penutupan dengan plastik polyethilen, serta penyiraman berkala 2 x dalam sehari. Hal tersebut untuk mengatasi permasalahan lahan marginal pasir pantai terkait kesuburan rendah,agregat rendah(tekstur pasir),porousitas tinggi,suhu/temperatur rendah dan muka air tanah yang terbatas.
B.     Saran
Sebaiknya perlu adanya optimalisasi pengembangan lahan pasir pantai untuk tanaman cabe keriting secara besar-besaran dengan memanfaatkan teknologi rekayasa lahan marginal guna peningkatan hasil pertanian.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Makalah Permasalahan Di Lahan Kering Pasir Pantai dan Solusi Pemanfaatannya"