PROBLEMNATIKA REKAYASA BUDIDAYA TANAMAN


MAKALAH KELOMPOK
PRBT
Optimalisasi Pemeliharaan Tanaman Padi Varietas Ciherang
Disusun oleh :
                            
                                  MUHAMMAD AKSAN
                                        20090210023


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2010/2011
BAB I
PENDAHULUAN
A.   KLARIFIKASI ISTILAH
Berdasarkan skenario yang telah diberikan maka berkiut ini beberapa klarifikasi sebagai berikut :   Luas lahan 0,5 Ha merupakan lahan yang berukuran 5000 m², mempunyai kategori lahan luas.
2.      pH  5, merupakan suatu kondisi derajat keasaman tanah yang menunjukkan tanah di lahan tersebut masam.
3.      Budidaya  konvensional merupakan suatu cara aplikasi budidaya dengan menggunakan  pemupukan dengan sintetik (pupuk kimia), penanggulangan hama dengan pestisida , serta adanya budidaya monokultur .
4.      Syarat tumbuh padi Ciherang :
a.       dapat tumbuh  pada pH 4-7, optimalnya pada pH 6,0-6,7
b.      Jumlah anakannya banyak
c.       Produktivitas tinggi
d.      Dosis pemupukan (kimia anorganik) NPK , 100 kg /Ha
5.      Gangguan pada tanaman padi yakni adanya kondisi daun yang menguning yang kemungkinan bias disebabkan oleh kekurangan unsure hara esensil makro N ataupun karena terserang hama dan penyakit
B.   IDENTIFIKASI MASALAH
Sesuai dengan skenario yang telah diberikan maka masalah-masalah yang telah diidentifikasi sebagai berikut :
a.       Masalah adanya pembibitan secara konvensional yang menyebabkan terjadinya pemadatan tanah karena penggunaan pupuk anorganik secara terus-menerus. Selain itu pemupukan dengan pupuk sintetis kimiawi secara berlebihan dapat menyebabkan pelindian (washing) yang justru mengurangi kadar bahan orgaik tanah atau unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman.
b.      Masalah yang lain yakni adanya fenomena daun kekuningan pada padi yang mengindikasi adanya defesiensi unsur hara esensil makro, salah satunya yakni unsur N
c.       Tanaman padi mengalami gangguan pertumbuhan tanaman.

 
BAB II
PEMBAHASAN
A.   ANALISIS MASALAH
1.      Sistem budidaya pertanian konvensional  yang  tergantung  pada bahan kimia buatan secara terus menerus
Dalam pembudidayaan konvensional, penggunaan pupuk anorganik (kimia sintetis) sangat berlebih oleh petani, berbagai macam dampak pun  bermunculan, diantaranya, pemadatan tanah yang berimbas pada sifat fisik, kimia dan biologi tanah pada lahan pertanian. Pengaruh hal tersebut terhadap sifat fisik tanah yakni solum tanahnya menjadi dangkal, sifat kimia adalah pH tanahnya menjadi masam karena  zona akar didominasi oleh ion H+ yang menyebabkan Al dan Fe terikat sehingga mengakibatkan racun dalam tanah dan unsur makro maupun mikro hilang, sifat biologis adalah mikroorganisme  yang ada dalam tanah mati, karena pemadatan tanah serta tidak tersedianya O2. 
Selain itu pemadatan tanah juga berdampak pada penyerapan unsur hara dan air. Unsur hara yang diserap tidak efektif karena ikut terbawa air sehingga tanaman kekurangan unsur N yang mengakibatkan warna kekuningan pada tanaman padi
2.      Daun yang berwarna  kekuningan karena kekurangan unsur N
Ketika padi terlihat kekuningan  berarti padi teridentifikasi kekurangan unsur hara esensil makro jenis N. Sebagaimana kita ketahui bahwa  fungsi unsur hara N yakni merangsang  pertumbuhan tanaman secara keseluruhan , khususnya batang , malai, anakan, dan perkembangan buah (biji/bulir padi). Oleh sebab itu jika kekurangan unsur N maka dapat menyebabkan gangguan pada pertumbuhan terutama pertumbuhan buah/bulir  yang tidak  sempurna, umumya kecil-kecil dan  cepat matang sebelum waktunya Selain itu kekurangan unsur N dapat mengakibatkan  daun-daun  penuh dengan serat. Hal ini dikarenakan  menebalnya  membran sel  pada daun  sedangkan selnya sendiri berukuran kecil-kecil.

3.      Gangguan pertumbuhan pada tanaman padi
Pertumbuhan padi yang kurang maksimal karena adanya gangguan pertumbuhan padi disebabkan oleh berbagai hal diantaranya; kemungkinaan padi kekurangan unsur esensil makro maupun mikro, selain itu dapat juga terjadi karena gangguan hama dan penyakit. Contoh serangan hama misalnya hama wereng sedangkan serangan penyakit misalnya ; penyakit tungro, padi Thrips (Thrips oryzae), penyakit kerdil, penyakit hawar daun bakteri. Semua jenis gangguan tersebut dapat menghambat keoptimalan pertumbuhan padi Ciherang.
B.   FORMULASI PEMECAHAN MASALAH
1           Solusi permasalahan pada sistem budidaya secara konvensional yakni dengan penggunaan pupuk kandang yang lebih bnayka jumlahnya dari pupuk sintetis yang bertujuna untuk memperbaiki unsur tanah dan menambah unsur hara serta mikroorganisme dalam tanah. Perbandingan yang dianjurkan adalah 3:1., 3 = pupuk kandang dan 1= pupuk sintetis dengan aplikasi pupuk kandang diberikan dahulu. Setelah seminggu di-dekomposisikan baru kemudian ditambah pupuk anorganik
2           Solusi untuk padi yang berwarna kekuningan karena kekurangan unsur  makro N Oleh karena itu perlu adanya penambahan unsur hara N denga mekanisme unsur N didapat dari leguminoceae, Crotalaria juncea. Jenis tanaman ini ini termasuk leguminoceae golongan perdu. Dalam proses pembuatan pupuk hijau tanaman ini harus dibenamkan pada lahan pertanaman  padi yagn masih basah dan berair. Hal ini dilakukan supaya terjadi proses dekomposisi sempurna sehingga N tersedia bagi tanaman padi, jenis pupuk hijau ini dapat memperbaiki keadaan   tanah dan menghambat terjadinya erosi serta mempertinggi produktivitas  tanaman padi dan menghambat pertumbuhan semak-semak yang pengganggu. Pupuk hijau ini mensuplai unsur N , sehingga masalah padi kekuningan karena kekurangan unsure N sedapat  mungkin dapat terselesaikan.
3           Solusi bagi gangguan pada tanaman padi misalnya memperbaiki keadaan tanah, pengairan, pemupukan, kelembaban, suhu dan ketahanan varietas padi yang ditanam. Usaha terpadu yang dapat dilaksanakan mencakup penanaman varietas yang tahan, pembuatan persemaian kering atau tidak terendam air, jarak tanam tidak terlalu rapat, tidak memotong akar dan daun bibit yang akan ditanam, air tidak terlalu tinggi pada waktu tanaman baru ditanam

 

BAB III
PENUTUP

A.   KESIMPULAN
Berdasarkan analisis masalah dan solusi pemecahan masalah maka dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan tanaman padi tidak seharusnya tergantung sepenuhnya pada sistem konvensional tetapi dapat dilakukan dengan penggunaan pupuk organik yang tidak tergantung dengan pupuk anorganik. Penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus dapat mengurangi kualitas tanah/lahan. Sedangkan dalam mengatasi gangguan pertumbuhan pada padi dapat diatasi dengan pemenuhan kebutuhan unsu hara padi  serta pengedalian hama dan penyakit yang terpadu dan solutif.
B.   SARAN
Seharusnya ada penelitian lebih lanjut tentang perawatan padi Ciherang lebih bersifat eksploratif  dan solutif dalam pengembangan padi varietas Ciherang
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "PROBLEMNATIKA REKAYASA BUDIDAYA TANAMAN"